
Di dalam sebuah lingkaran persahabatan, mengajukan pertanyaan “kapan nikah?” adalah hal yang lumrah. Hal tersebut bakal menjadi tidak lumrah ketika ada seorang teman yang baru kenal atau lama tidak berkomunikasi tiba-tiba bertanya “kapan nikah?”, Bagi seorang jomblo, terutama yang usianya sudah menginjak 25 tahun ke atas, kata-kata tersebut bisa sangat menyakitkan.
Pertanyaan “Kapan nikah?” ini ibarat pedang; tidak langsung menikam jantung, tapi akan membelah dada kamu terlebih dulu. Bukannya langsung mati, kamu akan menderita sampai akhirnya meninggal kehabisan darah. Sebagai seorang jomblo, tentu pertanyaan “kapan nikah?” ini harus ada penangkalnya.
“Memang kamu mau kasih kado apa?”
Salah satu pernyataan counter yang paling ampuh adalah “memang kamu mau kasih kado apa?”. Biasanya pernyataan tersebut langsung diikuti kata-kata “kalau mau kasih uang Rp 50 ribu, ya jangan tanya kapan nikah”. Ketika ada teman yang mengatakan demikian dan kamu menjawabnya dengan kalimat tersebut, niscaya dia akan menyesal pernah bertanya seperti itu ke kamu. Jangan menyesal, itu adalah jawaban yang cocok untuk mereka.
“Mungkin jodohku belum lahir”
Selanjutnya ketika kamu bertemu dengan manusia yang menyebalkan lagi, kamu bisa mengatakan “mungkin jodohku belum lahir.” Jodoh memang ada di tangan Tuhan dan kita tidak bisa memprediksi apakah perempuan tersebut memang menjadi jodoh kamu. Jadi jawaban “mungkin jodohku belum lahir” adalah pernyataan yang sangat tepat. Kamu tidak bisa mengetahui apakah jodoh kamu sekarang sedang berada di kota lain, berada di pelukan seseorang, atau memang jodoh kamu belum lahir.
“Ngapain buru-buru?”
Jawaban ampuh selanjutnya adalah “ngapain buru-buru?”. Kata-kata ini bisa kamu lontarkan kepada orang yang terlalu sering bertanya. Mungkin mereka yang bertanya “kapan nikah?” ini terlalu men-generalisir bahwa menikah adalah sesuatu yang sangat mudah, tidak membutuhkan persiapan lama, dan segala urusan lain. Padahal, sejatinya menikah bukan sekadar resepsi pernikahan atau foto pre wedding. Pernikahan adalah hal yang sakral dan dilangsungkan satu kali seumur hidup. Jadi, butuh persiapan yang matang dan keyakinan kuat utuk melakukan hal tersebut.
“Nanti, kalau tidak hujan”
Bosan dengan pernyataan “kapan nikah?”. Kamu bisa dengan cuek menjawab “nanti, kalau tidak hujan”. Tapi ada syarat yang harus kamu lakukan ketika kamu mengambil langkah ini. Salah satu syarat mutlaknya adalah kamu harus memasang wajah berekspresi poker face dan setalah mengatakan hal tersebut, kamu langsung pergi dari hadapan dia. Buat dia sendiri merasa kesal dengan pernyataan yang dia lontarkan sendiri.
“Memang aku bakal mengundang kamu?”
Nah, cara terakhir dan paling ampuh adalah mengatakan “memang aku bakal mengundang kamu?”. Sebenarnya cara ini sedikit gambling karena ketika kamu mengatakannya, kemungkinannya kamu akan semakin disayangi teman kamu atau justru sebaliknya. Pernyataan ini akan memicu konflik karena jawaban kamu benar tidak mengenakkan. Tetapi sebaliknya, jika teman kamu sayang dengan kamu, mereka akan memeluk kamu dan mengatakan “maaf bro, aku kan bercanda”
Kelima counter di atas sangat ampuh digunakan kepada teman-teman kamu, tapi dengan satu syarat. Jangan sampai kamu mengatakan kelima hal di atas kepada keluarga kamu kalau kamu tidak ingin dihapus dari silsilah keluarga.
